Ini naskah drama yang Alhamdulillah dibuat sendiri. Hope you'll like it! Enjoy
Babak
1
Prolog : “ Pada zaman
dahulu, semua rakyat hidup dengan damai, tidak ada pertengkaran, perang ataupun
yang lainnya. Tapi semua berubah setelah belanda menyerang. Brigade McDonald
dan keluarganya beserta seluruh tentara Belanda tiba di Bandung dan menguasai
daerah Bandung Utara, dan saat sedang merayakan kemenangan bersama tentara
Belanda yang lainnya John McDonald dan keluarganya berbincang-bincang dengan
gembira di kediaman John McDonald” * *
·
John: “Bandung! Finally aku bisa
menguasai kota ini hahahahahahahahahahaha!!” *tertawakeras*
·
Elizabeth: “ Jangan tertawa
terlalu keras, orang-orang banyak yang
melihat ke arah kita. Oh my gosh...“ *menutupmuka*
·
John : “ Loh? Kan saya sedang
mengungkapkan perasaan saya.. Happy happy dong! Hahahhahhaha ”
·
Kimmy: “ Tapi biasa biasa saja
bisa kan dad.. Tidak perlu seperti begitu”
·
John: “ Whatever, yang penting
saya bahagia bisa menguasai Bandung city ini yang indah permai sentosa
sejahtera aman dan makmur hahaha benar kan Tom?” * sambil menyikut Tom yang
dari tadi diam di sebelahnya*
·
Tom: *sound effect 2* “ Yes, dad”
·
John: “ You kelihatannya tidak
suka kita tinggal disini. Benarkah? “
·
Tom: “ Kenapa kita tidak di
Belanda saja, dad? Disini tidak rame”
·
Kimmy: “ You kenapa? Di Bandung
itu rame buangeet! Di Belanda you mau apa? “
·
Tom: “ Hei suka suka gue kan mau
apa juga, masalah buat lo-__-“ *sound effect1*
·
Kimmy : *memalingkan muka*
·
Elizabeth: “Sudah sudah.. Makan
dulu sana.. Ada mie ayam spesial
tuh” *menunjuk ke arah meja*
·
John, Kim, Tom: *melihat ke arah
yang dituju Elizabeth* *sound effect 1*
·
Tom: *mendadak bahagia* Horeeeee
*lari menuju meja*
·
Kimmy: “ Dasar anak kurang
kerjaan” *menyusul Tom*
·
John: “ Lebih baik kita
beristirahat” *mengajak Elizabeth pergi”
·
Elizabeth: “ Okay”
Babak 2
“ Sementara
itu, di daerah Bandung Selatan tinggalah dua orang pemuda, Moh Toha dan Ramdan.
Mereka memiliki sifat keberanian dan jiwa
patrotisme yang tinggi. Mereka dan teman temannya tidak suka dengan Belanda
yang sudah menjajah daerah Bandung Utara. Dan pada saat itu, di sebuah lapangan
di daerah Bandung Selatan, mereka mebicarakan tentang terjajahnya Bandung Utara”
·
Moh. Toha: “ Heh, udah tau kalau
Bandung Utara diambil si Belanda Belanda itu?”
·
Ramdan: : “ Oh ya? *sound effect
3* Masa sih? Kok saya gatau ya?” *memegang kedua pipinya* *sound effect 1*
·
Moh Toha: “ Ah itu mah kamu aja
yang ketinggalan info! Gaul dong bro, jangan diem aja, harus update dong!”
·
Ramdan : “ Maaf maaf”
·
Moh Toha: “ Euh, payah lo”
·
Ramdan: “ sudahlah,
emangnya siapa pemimpin Belanda itu?”
·
Moh Toha: “ Pak Dadan Wardhana dan istrinya “
·
Ramdan: : “ Ciyus? Enelan?
Miapa?”
·
Moh Toha:” Jangan ngomong
ciyus, alay”
·
Ramdan: “ Ya teruzzzz,
MASBULOHH?” *sound effect 1*
·
Moh Toha:” Ah udah udah,
bukan pak dadan, itu kan papih kita semua=))”
·
Ramdan:” Ya terus?”
·
Moh Toha: “ Itu namanya
John.. John apa sih? Nama belakangnya apa sih? Itu kaya nama
tempat yang ada di simpang itu tuh yang di
perempatannya”
·
Ramdan: : “ Di
simpang? Perempatan? Simpang Dago? Hmm.. McDonald?”
·
Moh Toha: “Tah
itu! *drum effect* Kok tau?”
·
Ramdan: “ Karena kau telah....”
·
Moh Toha: “Telah apa?”
·
Ramdan”telah membelikan es krim untukku, ini dari kamu kan?
*nunjukin es krim*
·
Moh Toha: “ Loh? Gatau
saya kan ga beli es krim itu” *muka heran*
·
Ramdan:” Terus ini punya
siapa….?” *menengok kesemua arah*
·
Banci: “ Heh! Itu es krim ekeu! Siniin cyin*merebut eskrim*
dasar copet! *memalingkan muka*” *sound effect 2* *pergi*
·
Moh Toha: “ Biasa aja
kaleeee, woles bray woles”
·
Ramdan: “Aneh,
di jaman kaya gini udah ada Banci ya?”
·
Moh Toha: “Iya juga ya, aneh
banget. Udahlah abaikan.”
·
Moh Toha: “Iya iya”
Lalu datanglah teman teman mereka berdua .
·
Lina: “ Halo pren! Lagi pada
ngapain bro?”
·
Sandra: “ Berdua mulu.. Curiga
nih” *mikir keras*
·
Ramdan: “ Curiga apaan? Kita
gaada apa apa Cuma lagi mgomongin itu Belanda Belanda”
·
Moh Toha: “ Iyalah, lagian ogah
banget sama si Ramdan. Ihhh*bergidik*”
·
Budi: “ Udah udah, emang ada
apaan sama Belanda? Ada bule datang, terus itu bule cantik buaaaanget gitu?
*meremmerem*
·
Semua kecuali Budi : *melihat
kearah Budi-sound effect1* WOOY PARAHH LO! ALAY!
·
Budi: “Biasa aja kali, kompak
amat jadi tuyul” *nutup telinga* *teriak*
·
Vita: “Emang kita keliatan kaya
tuyul ya? *ngeliatin tubuhnya dari bawah*
·
Indra: “Aduh, Vita,
vita*geleng-geleng kepala* kamu dari dulu emang orang kan, mau aja disebut
tuyul”
·
Vita: “Kalau disebut tuyul cantik
sih gaapa apa aku mah ya” *drum effect*
·
Budi: “ Parah lu semua-_- wajar
kan saya nanyain gitu? Liat nih wajah urang, kaya bule kan? Iya kan hah hah
hah?” *megang wajah*
·
Doni: “Lebay ah lebay”
·
Moh Toha: “ STOOPP! Kita kembali
ke topik sebelumnya. *mengambil kursi-duduk* Pemirsa,*mengganti posisi duduk*
ketika penjajahan yang sedang marak terjadi akhir-akhir ini dan menimbulkan
banyak kontroversi, salah satunya yang terjadi di Bandung Utara akhir akhir
ini. Pasukan Belanda yang dipimpin John McDonald menguasai Bandung utara
dan...”
·
Sandra&Lina: “ Cut! *sound
effect3* Mana ekspresinyaa?”
·
Ramdan: “ Kapan lo lo semua
belajar serius ya, tiap hari bercanda, sampai berita penting ginian masih aja
di main mainin”*menunjuk teman-temannya satu persatu*
·
Semua kecuali Ramdan: “Ya
terussss? Gue harus bilang WAW gitu?” *teriak* *drum effect*
·
Ramdan: “Oke, Pundunglah pundung.
Pulang ah. Bye bye” *pergi
·
Moh Toha: “ Hei tunggu! *berlari*
·
Putri: Pulang yu, cape nih,
lagian dari tadi kita belum makan, belum bilang ke mama. Terus kita kan gaboleh
puang terlalu malem, kata mamah, anak-anak apalagi cewe kalau pulang malem
bahaya, nanti ada yang nyulik, terus... *melihat sekitar-kaget mellihat teman
temannya pergi* Hei tunggu!!
Babak 3
Sementara itu, di daerah Bandung Utara, ada 5 gadis asal
Belanda yang ikut tinggal di Bandung. Mereka adalah Lilly, Ellie, Emma,
Isabell, dan Sherly. Mereka di kenal sebagai kelompok yang sangat centil.
Dimanapun kapanpun mereka selalu berdandan, dan genit kepada laki-laki yang
mereka anggap menarik. Satu lagi kebiasaan mereka, mereka selalu bergosip ria
tentang apapun, ini yang menyebabkan mereka menjadi kelompok yang agak dijauhi
orang, termasuk Kim McDonald, Tom McDonald dan teman-temannya, Franky, Sussy,
Lucy, James. Saat itu mereka sedang bersantai duduk di halaman rumah Kim dan
Tom, kelima gadis itu pun lewat dengan centilnya”
·
Kimmy: Lihat, kelompok orang yang
suka dandan itu. Perasaan dari tadi menyisir dan berkaca terus. Memangnya tidak
ada kerjaan lain ya?”
·
James: “Ya beginilah. Apalagi di
Belanda, mereka tidak henti-hentinya menggoda lelaki yang berpenampilan
menarik”
·
Lucy-Sussy: “ Betul itu!”
·
Tom: “Biarkan sajalah, untuk apa
mengurusi orang lain yang tidak penting”
·
Franky:” Tapi aku tidak suka
dengan sikap mereka itu”
·
Kimmy: “ Yaaa, mau bagaimana
la...*melihatkearahkelima gadis itu yang memanggil namanya”
·
Lillly: “ Hei Kimmy! Sedang apa
kamu disana? Apa kau baru terbangun? Rambutmu kusut sekali, mau aku rapihkan?
*menunjukkan sisirnya* *tertawa dengan yang lainnnya*
·
Lucy: “ Diamkan saja, mereka
memang suka seperti itu”
·
Franky: “Rasanya aku ingin
menghajarnya*berdiri*”
·
Tom:*menahan Franky* “ Biarkan
mereka malu sendiri”
·
Isabell: “ Ada apa, Franky? Kau
ingin menghajar kami? Hahahahahahaha sini kalau berani!”
·
Ellie: “Sudahlah tidak perlu
mengurus mereka”
·
Emma: “ Iya, malas”
·
Sherly: “ Kita pergi ya, bye bye
semua”
·
Kim,Lucy,Sussy,Franky: *melihat
mereka hingga mereka tidak terlihat lagi*
·
Tom: “ Aku masuk ke rumah ya? Aku
mengantuk sekali”*pergi*
·
Kimmy: “ Silahkan aja, tidak ada
yang melarangmu”
·
Lucy: “ Ada apa dengan Tom?”
·
Sussy: “Dia tidak senang tinggal
disini, dia ingin di Belanda saja, Lucy”
·
Franky: “Apa yang kurang dari
kota ini? Semua sudah ada”
·
Kimmy:” Aku tau, tapi dia mungkin
merindukan temannya disana, sudahlah, kita masuk yu”
·
Lucy,Sussy,Franky: “ Oke”
Babak 4
Beberapa bulan sesudah direbutnya Bandung Utara oleh Belanda, Moh
Toha dan rakyat Bandung Selatan tidak bisa tinggal diam. Dia dan para pemuda di
Bandung Selatan mulai berlatih untuk melawan Belanda.
·
Moh Toha: *pidato*
“Saudara-saudara sekalian, kita tidak
bisa diam saja melihat teman-teman kita sesama warga Bandung dikuasai
oleh Belanda kurang ajar itu. Apa kalian mau diam saja dan duduk disini melihat
mereka dijajah oleh mereka?!!”
·
Warga Bandung: “
Tiiiiiiiiidaaaaak!!!!!*berteriak-mengangkat senjata”
·
Moh Toha: “Lalu? Tunggu apa lagi?
Aya kita menyusun rencana untuk meyerang mereka mereka itu!”
·
Warga Bandung: “Ayo!!!”
·
Ramdan: “Lebih baik kita berlatih
dulu untuk ini”
·
Moh Toha: “Usul yang bagus, ayo
ayo”
Sementara warga Bandung Selatan berlatih, Kim, Tom, dan
teman-temannya ingin mengunjungi Bandung Selatan, termasuk kelima gadis centil
itu. Mereka bersiap-siap di Rumah John, dan meminta izin untuk pergi bersama
·
Tom: “Ayah, kami ingin ke Bandung
Selatan”
·
John: “Untuk apa kalian kesana?
Tidak, disana berbahaya”
·
Kimmy: “Tapi kami berbarengan,
ayah. Tidak sendiri”
·
Isabell: “Benar itu, Paman.
Mungkin saja disana ada yang tampan hahahahha”
·
Kimmy: *mendelik Isabell*
“Ayolah, Ayah..”
·
Ema: “Lagipula kami bosan tinggal
disini terus”
·
Ellie: “Pemandangannya itu itu
saja, tidak rame”
·
Sherly: “Lagipula, kita bisa
menjaga diri kok, ada Tom,James dan Franky kan? *melirik Tom-Franky-James*
·
Franky-Tom: “Iya”
·
Lilly: “Bolehkan? Please..”*muka
memohon*
·
James: Bolehkan paman? Tolonglah
kami sangat ingin pergi”
·
Elizabeth: “Baiklah-baiklah, asal
kalian hati-hati ya?”
·
John: “Dan jauhi pemuda-pemuda
yang berbahaya”
·
Semua kecuali John-Elizabeth: “Baiiik!”
Babak 5
Lalu berangkatlah mereka semua ke daerah Bandung Selatan.
Mereka tiba tepat saat Moh Toha dan kawan-kawannya sedang bermain di sebuah
lapangan. Saat itu mereka saling menatap aneh
·
Budi: “Eh, ngapain tuh Belanda
kesini? Cari mati kali ya?” *berbisik ke Moh Toha*
·
Indra: “Stt, tapi liat tuh yang
itu*menunjuk kearah Lilly*
·
Budi: “Gileee cantik beud,
apalagi yang itu, itu, itu, itu, itu*menunjuk kesemua cewe Belanda*
·
Indra: “Buangggeeeet broww,
samperin yu?”
·
Budi: “Hayu banget!”
·
Sandra: “Heh”*Sound effect3*
·
Budi: *melihat ke arah Sandra*
“Apaan sih? Cemburu bilang”
·
Lina: “Huh payah kamu, cewe yang
bilang gitu pasti cemburu” *menunjuk-nunjuk wajah Budi*
·
Vita: “Like this, Lin! Pas banget
sama suasana sekarang... *melirik Indra*”
·
Indra: “Jadi ga enak perasaan
nih”*melirik Vita dari belakang*
·
Sandra: “Abaikan saja abaikan kan
aku butiran debu”
·
Ramdan: “Eh.. Jangan gitu, San.
Sabar aja ya kan hidup mah perih, banget malah” *menepuk pundak sandra*
·
Moh Toha: “Udah udah, samperin
aja yu”
·
Semua: Ayo”
Mereka pun menghampiri para ‘turis’.
·
Moh Toha: “Hei kalian”
·
Tom: “Apa?”
·
Ramdan: “Mau ngapain kesini?”
*melihat Kimmy”
·
Kimmy: “Kami datang damai dan
tidak mau mencari masalah”
·
Lina: “Terus buat apa?”
·
Lilly: “Kami ingin berkenalan
dengan kalian. Mungkin saja kami bisa menjadi teman kalian”
·
Sussy-Lucy: “Iya betul itu”
·
Isabell: “Lagipula, kami tidak
seperti orang jahat kan?”
·
Vita: “Iya tau, tapi...”
·
Ema:” Tapi apa?”
·
Sandra: “Udahlah, gausah dibahas
lagi”
·
Indra: “Oke, namaku Indra”
*menyulurkan tangan pada Tom*
·
Tom: *bersalaman* Tom
·
Franky: “Franky*
·
Lilly: “Lilly”
·
Ellie:”Ellie”
·
Sherly:”Sherly”
·
Kimmy: “Kimmy dan ini
James*menunjuk James”
·
James: “Halo”
·
Vita: “Aku Vita, Ini
Lina*menunjuk Lina* dan ini Sandra*menunjuk Sandra
·
Moh Toha: “Aku Toha, dan ini
Ramdan, kalau yang wajah bule-sunda ini Budi *menunjuk Budi dan Ramdan*
·
Kimmy: “Oke, jadi kita berteman?”
·
Semua: “Tentu!”
·
Franky: “Lebih baik kita pulang
dulu, sudah hampir malam”
·
Ramdan: “Kita juga bakalan pulang
kok”
·
Moh Toha: “Oke semua, kita pulang
ya? Dah”
Babak 6
Malamnya, Moh Toha tidak bisa tidur. Dia terus memikirkan
tentang nasib rakyat Bandung Utara, dan dia menemukan ide gila.
Moh Toha: “Aku harus
menghancurkan Gudang senjata Belanda sendirian, aku tidak mau banyak warga
Bandung Utara yang disiksa oleh Belanda kurang ajar itu lagi!”
Pagi harinya, dia mendengar di radio: “Dewan pemerintah sementara Kota Bandung mengeluarkan misi Operasi
BANDUNG LAUTAN API, para warga Bandung Selatan, harap segera mengungsi ke
pegunungan, supaya terhindar dari
bahaya. Daerah Bandung Selatan ini harus di kosongkan, karena 2 hari lagi,
Bandung Selatan akan dibumihanguskan...”
·
Moh Toha: *berkata sendiri*”
berati aku harus segera melaksanakan rencanaku, tapi bagaimana dengan Lina? Ah,
kenapa aku memikirkan dia? Apa aku menyukainya? Tidak mungkin”
Disisi lain, Lina merasa perasaannya tidak enak, dia terus
memikirkan MohToha
·
Lina: “Kenapa peraaan jadi gaenak
gini ya? Ada apa sih? Ah bingung! Toha kenapa ya..” *berkata sendiri*
Lalu mereka berdua pergi ke lapang temapt mereka biasa
berkumpul
·
Moh Toha: “Hei Lina”
·
Lina: “Hei, mau apa kesini? Kamu
kenapa?”
·
Moh Toha: “Hemmm, gimana
ya?*menggaruk kepala*
·
Lina: “Ada apa? Jujur aja lagi,
gausah tegang dong”
·
Moh Toha: “Emmmm...” *lagu*
·
Lina: *mendengarkan lagu* Maksud
kamu apa?”
·
Moh Toha: “Maaf aku gabisa
lama-lama lagi sama kamu dan yang lain!” *memberi surat *berlari pergi*
·
Lina: “Hei maksudnya apa?!
Tohaa!” *memanggil Moh Toha* *memandang surat*
Babak 7
Setelah bertemu Lina, dia bertemu Ramdan, dan memberitahu
Ramdan tentang rancananya dan mengajak Ramdan.
Ramdan pun ikut dengannya, lalu berangkatlah mereka berdua dengan perlengkapan
senjatanya. Saat sampai di Gudang sejata milik Belanda, Moh Toha mengatakan “Inilah saatnya, semoga Lina membaca surat
yang aku berikan untuknya. Dan semoga setelah kejadian ini aku bisa membuat
Bandung bebas dari penjajah”
·
Ramdan: “Maneh siap bro?” *sambil
memegang senjata*
·
Moh Toha: “Siap! Bismillah! “
·
Ramdan: “Semoga Kimmy baik-baik aja”
·
Moh Toha: “Ini yang namanya pengorbanan
bro”
·
Ramdan: “Urang belum pamit sama
Kimmy euy”
·
Moh Toha: “Kenapa? Bogoh ya?”
·
Ramdan:*mengangguk*
·
Moh Toha: “Dia pasti ngerti bray”
·
Ramdan: “Semoga bro”
·
Moh Toha:”Oke, siap?
·
Ramdan: “Allahuakbar!”
Mereka
lalu maju tanpa rasa ragu kedalam gudang persenjataan Belanda. Sementara itu,
diBandung Selatan, Lina membaca surat
yang diberi oleh Toha
Isi suratnya: “Lina, maaf! Aku harus mengakhiri penderitaan
saudara-saudaraku di sana! Dan maaf, aku harus meninggalkan kalian dan yang
lainnya, bukannya aku senang meninggalkan kalian, sebenarnya aku tidak mau,
apalagi meninggalkanmu! Dan maafkan aku, karena aku menyukaimu. Walaupun aku
tidak akan ada lagi di depanmu, tapi mengertilah. Sudah lama aku ingin memberitahumu,
tapi aku tidak berani. Maafkan aku karena baru memberitahumu. Aku sangat
menyesal. Maafkan akuL
Jaga dirimu dan semua yang ada disana! Aku akan merindukanmu! “
·
Lina: “Kenapa harus sekarang....”
*menangis*
Lalu datanglah teman temannya
·
Kimmy: “Kamu kenapa Lina? Jangan
menangis” *merangkul Lina*
·
Lina: *memberikan surat dari Moh
Toha*
·
Kimmy: *membaca surat*... Oh my
god! Jadi Toha...” *menahan tangis “Lalu Ramdan?”
·
Lina: “Ramdan ikut dia....”
·
Budi: “Ada apa sih? *membaca
surat*
·
Semua kecuali Kimmy dan Lina:
“Ada apa bud?”
·
Budi: *melihat kearah teman
temannya*
·
Sandra: “Kenapa bud?”
·
Budi: “Toha... Ramdan.. Mereka..”
·
Vita: “Kenapa? Cepetan!”
·
James: “Kenapa kenapa?”
·
Ellie-Emma-Sherly-Lucy-Sussy:
“Ayolah bud..”
·
Isabell: “Mereka pergi ke guang
senjata dan berusaha meledakkannya”
·
Semua: “APA?!”
·
Indra: “Kamu tau dari siapa?”
·
Isabell: Ada orang sini yang
mengetahui rencana mereka dan memberitahu aku”
·
Lucy: “Tapi itu sama saja dengan
bunuh diri!” *panik*
Tiba-tiba
ada 2 orang pemuda yang datang
·
Pemuda1: “Hei! Cepatlah bergegas
kalian semua”
·
Pemuda2: “Operasi Bandung Lautan
Api akan segera dilaksanakan! Lebih baik cepatlah pergi”
·
Tom: “Operasi apa?”
·
Franky: “Bandung Lautan Api,
seluruh daerah Bandung Selatan akan dibumihanguskan hari ini juga”
·
Tom: “Darimana kamu tau?”
·
James: “Kau tidak tau? Itu ada diRadio”
·
Sussy: “Bagaimana dengan Toha dan
Ramdan?”
·
Kimmy: “Bahkan aku belum
mengatakan bahwa aku masih
membutuhkannya:’) “
·
Vita: “Siapa? Ramdan?”
·
Kimmy: *menggangguk sedih*
·
Pemuda2: “Ayo cepat bergegas”
·
Pemuda1: “Kalian kami ntunggu di
pegunungan”
·
Tom: “Lebih baik kita ikut
mereka”
·
Lilly: “Aku setuju, bagaimana
dengan kalian?”
·
Ellie-Ema-Iabell-Sherly-Franky-Sussy-Lucy-James:
“Setuju”
·
Indra: “Semoga mereka bisa
tenang”
·
Budi: *melihat kearah langit*
“Bro, jasa jasa kalian gaakan kita lupain, sampai tua bahkan sampai keturunan
kita”
·
Lina: “Makasih, Toha :’) *menatap
surat*
·
Sandra-Lusy-Sussy: “Ayo kita
pergi”
·
Semuanya: “Baiklah”
Di Gudang
persenjataan, Ramdan dan Moh Toha membuktikan jiwa patriotisme mereka yang
tinggi. Mereka rela mengorbankan nyawa mereka demi semua orang yang bahkan yang
tak mereka kenal. Saat Ramdan dan Moh Toha berhasil meledakkan tempat itu,
suara ledakkannya terdengar hingga tempat pengungsian warga Bandung Selatan.
Teman-temannya yang melihat itu hanya bisa terdiam melihat kepulan asap.
Babak 7
Epilog: Beberapa
tahun kemudian... Mereka hidup berdampingan dengan warga Belanda, tidak ada
lagi peperangan, tidak ada lagi penjajahan, tidak ada lagi pertumpahan darah,
tidak ada lagi penderitaan. Lina dan teman-temannya masih sering berkumpul,
bahkan Tom akhirnya menikah dengan Sherly, Franky dan Kimmy pun akhirnya
berpacaran. Lucy dan Sussy? Mereka sudah menikah dengan 2pemuda Bandung yang
dulu memberitahu tentang pengungsian warga Bandung. Budi menikah dengan Vita,
dan Indra akhirnya mendapatkan orang yang dari dulu dia inginkan, Sandra.
Lilly, Ellie, Emma, Sherly? Yap, mereka menikah dengan orang Bandung dan
menjadi warga Indonesia. Begitupun Isabell, dia menikah dengan James. Dan Lina?
Dia bertemu dengan seorang pria Belanda yang sanagt mirip dengan Moh Toha dan hidup bahagia dengannya. Hingga sekarang
pun, mereka semua masih mengingat masa-masa saat bersama Moh Toha dan Ramdan.
Hingga kini, Moh Toha dan Ramdan menjadi pahlawan yang dikenang dan diingat
oleh banyak orang
The End