“Hei, kamu gimana? Udah bisa lupain dia?”
Pertanyaan
itu masih terngiang dikepalaku. Saat temanku bertanya seperti itu, aku masih
ingat sekali bagaimana wajahku yang langsung lemas dan seperti sedang berpikir
keras. Benar juga, kalau dihitung-hitung, sudah hampir 3 bulan lebih aku
menyukai seseorang. Dan parahnya, orang itu adalah orang yang sama yang menjadi
teman curhatku, bahkan dia sudah
kuanggap keluarga. Mungkin aneh, tapi ini nyata. Akupun tak menyangka bisa
begini.
Akan kuceritakan sedikit
tentang dia, banyak hal di dirinya yang sudah aku ketahui. Kata banyak orang,
dia memiliki wajah yang ‘tampan’, sampai aku sering tertawa kalau dia bercerita
tentang teman teman perempuannya yang sangat mengejar-ngejarnya. Tapi satu hal
yang membuatku nyaman didekatnya, dia orang yang sangat baik, walaupun saat dia
sedang kesal atau tidak tahan, kelakuannya seperti orang yang hyperactive. Saat aku sedang banyak
masalah pun dia selalu berkata “Senyum!
Itu yang membuat kamu kuat”, dan tingkahnya selalu membuatku tertawa,
walaupun kadang sangat sangat ingin memarahinya. Satu hal yang aku
ketahui, yaitu tentang kekasihnya. Yap,
sebelum aku mengenalnya pun dia sudah memiliki ‘teman spesial’ dihidupnya, yang
sampai sekarang masih dia banggakan.
Kembali
lagi, bila aku menjauhi dia, sama saja seperti memusuhi sahabatku sendiri. Tentu
saja, sudah kukatakan padanya bahwa aku ingin menjauh. Tapi tetap saja aku
tidak bisa. Aku pernah mengalami hal ini, sering sekali, tapi? Aku malah
kehilangan sahabatku itu. Mereka menjauh begitu saja. Dan aku tidak mau itu
terjadi lagi. Ah, kadang aku selalu bingung tentang ini. Tapi untunglah, akhir
akhir ini aku merasa sedikit bisa menganggapna seperti dulu. Kenapa? Karena aku
baru sadar, kalau ada seseorang yang lebih menarik. Aku sudah menganalnya
semenjak aku pertama kali mengenakan seragam putih-biru. Dulu dia terlalu
menarik perhatianku, tapi sekarang? Dia mungkin bermetamorfosis menjadi
sangat-tampan-menarik-sekali.
Yah,
tapi aku tau. Baik dia maupun dia, mereka berdua memiliki kekasih, dan tidak
mungkin aku bisa disamakan dengan pasangan mereka. Aku yakin sekali, makanya
aku tidak mau terlalu ‘terobsesi’. Mereka berdua tidak akan melihatku dari mata
hatinya.
“Walaupun
aku sudah sangat lama menunggu, tapi orang yang kutunggu malah melihat orang
yang sama sekali tidak pernah menunggu orang yang kutunggu”
No comments:
Post a Comment