Saturday, February 23, 2013

Drama- Bandung Lautan Api


Ini naskah drama yang Alhamdulillah dibuat sendiri. Hope you'll like it! Enjoy

Babak 1

Prolog : “ Pada zaman dahulu, semua rakyat hidup dengan damai, tidak ada pertengkaran, perang ataupun yang lainnya. Tapi semua berubah setelah belanda menyerang. Brigade McDonald dan keluarganya beserta seluruh tentara Belanda tiba di Bandung dan menguasai daerah Bandung Utara, dan saat sedang merayakan kemenangan bersama tentara Belanda yang lainnya John McDonald dan keluarganya berbincang-bincang dengan gembira di kediaman John McDonald” *                       *

·        John: “Bandung! Finally aku bisa menguasai kota ini hahahahahahahahahahaha!!” *tertawakeras*
·        Elizabeth: “ Jangan tertawa terlalu keras, orang-orang  banyak yang melihat ke arah kita. Oh my gosh...“ *menutupmuka*
·        John : “ Loh? Kan saya sedang mengungkapkan perasaan saya.. Happy happy dong! Hahahhahhaha ”
·        Kimmy: “ Tapi biasa biasa saja bisa kan dad.. Tidak perlu seperti begitu”
·        John: “ Whatever, yang penting saya bahagia bisa menguasai Bandung city ini yang indah permai sentosa sejahtera aman dan makmur hahaha benar kan Tom?” * sambil menyikut Tom yang dari tadi diam di sebelahnya*
·        Tom: *sound effect 2* “ Yes, dad”
·        John: “ You kelihatannya tidak suka kita tinggal disini. Benarkah? “
·        Tom: “ Kenapa kita tidak di Belanda saja, dad? Disini tidak rame”
·        Kimmy: “ You kenapa? Di Bandung itu rame buangeet! Di Belanda you mau apa? “
·        Tom: “ Hei suka suka gue kan mau apa juga, masalah buat lo-__-“ *sound effect1*
·        Kimmy : *memalingkan muka*
·        Elizabeth: “Sudah sudah.. Makan dulu sana.. Ada mie ayam spesial tuh” *menunjuk ke arah meja*
·        John, Kim, Tom: *melihat ke arah yang dituju Elizabeth* *sound effect 1*
·        Tom: *mendadak bahagia* Horeeeee *lari menuju meja*
·        Kimmy: “ Dasar anak kurang kerjaan” *menyusul Tom*
·        John: “ Lebih baik kita beristirahat” *mengajak Elizabeth pergi”
·        Elizabeth: “ Okay”


Babak 2
Sementara itu, di daerah Bandung Selatan tinggalah dua orang pemuda, Moh Toha dan Ramdan. Mereka memiliki sifat keberanian dan jiwa patrotisme yang tinggi. Mereka dan teman temannya tidak suka dengan Belanda yang sudah menjajah daerah Bandung Utara. Dan pada saat itu, di sebuah lapangan di daerah Bandung Selatan, mereka mebicarakan tentang terjajahnya Bandung Utara”
·        Moh. Toha: “ Heh, udah tau kalau Bandung Utara diambil si Belanda Belanda itu?”
·        Ramdan: : “ Oh ya? *sound effect 3* Masa sih? Kok saya gatau ya?” *memegang kedua pipinya* *sound effect 1*
·        Moh Toha: “ Ah itu mah kamu aja yang ketinggalan info! Gaul dong bro, jangan diem aja, harus update dong!”
·        Ramdan : “ Maaf maaf”
·        Moh Toha: “ Euh, payah lo”
·        Ramdan: “ sudahlah, emangnya siapa pemimpin Belanda itu?”
·        Moh Toha: “ Pak Dadan Wardhana dan istrinya “
·        Ramdan: : “ Ciyus? Enelan? Miapa?”
·        Moh Toha:” Jangan ngomong ciyus, alay”
·        Ramdan: “ Ya teruzzzz, MASBULOHH?” *sound effect 1*
·        Moh Toha:” Ah udah udah, bukan pak dadan, itu kan papih kita semua=))”
·        Ramdan:” Ya terus?”
·        Moh Toha: “ Itu namanya John.. John apa sih? Nama belakangnya apa sih? Itu kaya nama tempat yang ada di simpang itu tuh yang di perempatannya
·        Ramdan: : “ Di simpang? Perempatan? Simpang Dago? Hmm.. McDonald?”
·        Moh Toha: “Tah itu! *drum effect* Kok tau?”
·        Ramdan: “ Karena kau telah....”
·        Moh Toha: “Telah apa?”
·        Ramdan”telah membelikan es krim untukku, ini dari kamu kan? *nunjukin es krim*
·        Moh Toha: “ Loh? Gatau saya kan ga beli es krim itu” *muka heran*
·        Ramdan:” Terus ini punya siapa….?” *menengok kesemua arah*
·        Banci: “ Heh! Itu es krim ekeu! Siniin cyin*merebut eskrim* dasar copet! *memalingkan muka*” *sound effect 2* *pergi*
·        Moh Toha: “ Biasa aja kaleeee, woles bray woles”
·        Ramdan: “Aneh, di jaman kaya gini udah ada Banci ya?
·        Moh Toha: “Iya juga ya, aneh banget. Udahlah abaikan.”
·        Moh Toha: “Iya iya”
Lalu datanglah teman teman mereka berdua .
·        Lina: “ Halo pren! Lagi pada ngapain bro?”
·        Sandra: “ Berdua mulu.. Curiga nih” *mikir keras*
·        Ramdan: “ Curiga apaan? Kita gaada apa apa Cuma lagi mgomongin itu Belanda Belanda”
·        Moh Toha: “ Iyalah, lagian ogah banget sama si Ramdan. Ihhh*bergidik*”
·        Budi: “ Udah udah, emang ada apaan sama Belanda? Ada bule datang, terus itu bule cantik buaaaanget gitu? *meremmerem*
·        Semua kecuali Budi : *melihat kearah Budi-sound effect1* WOOY PARAHH LO! ALAY!
·        Budi: “Biasa aja kali, kompak amat jadi tuyul” *nutup telinga* *teriak*
·        Vita: “Emang kita keliatan kaya tuyul ya? *ngeliatin tubuhnya dari bawah*
·        Indra: “Aduh, Vita, vita*geleng-geleng kepala* kamu dari dulu emang orang kan, mau aja disebut tuyul”
·        Vita: “Kalau disebut tuyul cantik sih gaapa apa aku mah ya” *drum effect*
·        Budi: “ Parah lu semua-_- wajar kan saya nanyain gitu? Liat nih wajah urang, kaya bule kan? Iya kan hah hah hah?” *megang wajah*
·        Doni: “Lebay ah lebay”
·        Moh Toha: “ STOOPP! Kita kembali ke topik sebelumnya. *mengambil kursi-duduk* Pemirsa,*mengganti posisi duduk* ketika penjajahan yang sedang marak terjadi akhir-akhir ini dan menimbulkan banyak kontroversi, salah satunya yang terjadi di Bandung Utara akhir akhir ini. Pasukan Belanda yang dipimpin John McDonald menguasai Bandung utara dan...”
·        Sandra&Lina: “ Cut! *sound effect3* Mana ekspresinyaa?”
·        Ramdan: “ Kapan lo lo semua belajar serius ya, tiap hari bercanda, sampai berita penting ginian masih aja di main mainin”*menunjuk teman-temannya satu persatu*
·        Semua kecuali Ramdan: “Ya terussss? Gue harus bilang WAW gitu?” *teriak* *drum effect*
·        Ramdan: “Oke, Pundunglah pundung. Pulang ah. Bye bye” *pergi
·        Moh Toha: “ Hei tunggu! *berlari*
·        Putri: Pulang yu, cape nih, lagian dari tadi kita belum makan, belum bilang ke mama. Terus kita kan gaboleh puang terlalu malem, kata mamah, anak-anak apalagi cewe kalau pulang malem bahaya, nanti ada yang nyulik, terus... *melihat sekitar-kaget mellihat teman temannya pergi* Hei tunggu!!
Babak 3
Sementara itu, di daerah Bandung Utara, ada 5 gadis asal Belanda yang ikut tinggal di Bandung. Mereka adalah Lilly, Ellie, Emma, Isabell, dan Sherly. Mereka di kenal sebagai kelompok yang sangat centil. Dimanapun kapanpun mereka selalu berdandan, dan genit kepada laki-laki yang mereka anggap menarik. Satu lagi kebiasaan mereka, mereka selalu bergosip ria tentang apapun, ini yang menyebabkan mereka menjadi kelompok yang agak dijauhi orang, termasuk Kim McDonald, Tom McDonald dan teman-temannya, Franky, Sussy, Lucy, James. Saat itu mereka sedang bersantai duduk di halaman rumah Kim dan Tom, kelima gadis itu pun lewat dengan centilnya”
·        Kimmy: Lihat, kelompok orang yang suka dandan itu. Perasaan dari tadi menyisir dan berkaca terus. Memangnya tidak ada kerjaan lain ya?”
·        James: “Ya beginilah. Apalagi di Belanda, mereka tidak henti-hentinya menggoda lelaki yang berpenampilan menarik”
·        Lucy-Sussy: “ Betul itu!”
·        Tom: “Biarkan sajalah, untuk apa mengurusi orang lain yang tidak penting”
·        Franky:” Tapi aku tidak suka dengan sikap mereka itu”
·        Kimmy: “ Yaaa, mau bagaimana la...*melihatkearahkelima gadis itu yang memanggil namanya”
·        Lillly: “ Hei Kimmy! Sedang apa kamu disana? Apa kau baru terbangun? Rambutmu kusut sekali, mau aku rapihkan? *menunjukkan sisirnya* *tertawa dengan yang lainnnya*
·        Lucy: “ Diamkan saja, mereka memang suka seperti itu”
·        Franky: “Rasanya aku ingin menghajarnya*berdiri*”
·        Tom:*menahan Franky* “ Biarkan mereka malu sendiri”
·        Isabell: “ Ada apa, Franky? Kau ingin menghajar kami? Hahahahahahaha sini kalau berani!”
·        Ellie: “Sudahlah tidak perlu mengurus mereka”
·        Emma: “ Iya, malas”
·        Sherly: “ Kita pergi ya, bye bye semua”
·        Kim,Lucy,Sussy,Franky: *melihat mereka hingga mereka tidak terlihat lagi*
·        Tom: “ Aku masuk ke rumah ya? Aku mengantuk sekali”*pergi*
·        Kimmy: “ Silahkan aja, tidak ada yang melarangmu”
·        Lucy: “ Ada apa dengan Tom?”
·        Sussy: “Dia tidak senang tinggal disini, dia ingin di Belanda saja, Lucy”
·        Franky: “Apa yang kurang dari kota ini? Semua sudah ada”
·        Kimmy:” Aku tau, tapi dia mungkin merindukan temannya disana, sudahlah, kita masuk yu”
·        Lucy,Sussy,Franky: “ Oke”
Babak 4
Beberapa bulan sesudah direbutnya Bandung Utara oleh Belanda, Moh Toha dan rakyat Bandung Selatan tidak bisa tinggal diam. Dia dan para pemuda di Bandung Selatan mulai berlatih untuk melawan Belanda.
·        Moh Toha: *pidato* “Saudara-saudara sekalian, kita tidak  bisa diam saja melihat teman-teman kita sesama warga Bandung dikuasai oleh Belanda kurang ajar itu. Apa kalian mau diam saja dan duduk disini melihat mereka dijajah oleh mereka?!!”
·        Warga Bandung: “ Tiiiiiiiiidaaaaak!!!!!*berteriak-mengangkat senjata”
·        Moh Toha: “Lalu? Tunggu apa lagi? Aya kita menyusun rencana untuk meyerang mereka mereka itu!”
·        Warga Bandung: “Ayo!!!”
·        Ramdan: “Lebih baik kita berlatih dulu untuk ini”
·        Moh Toha: “Usul yang bagus, ayo ayo”
Sementara warga Bandung Selatan berlatih, Kim, Tom, dan teman-temannya ingin mengunjungi Bandung Selatan, termasuk kelima gadis centil itu. Mereka bersiap-siap di Rumah John, dan meminta izin untuk pergi bersama
·        Tom: “Ayah, kami ingin ke Bandung Selatan”
·        John: “Untuk apa kalian kesana? Tidak, disana berbahaya”
·        Kimmy: “Tapi kami berbarengan, ayah. Tidak sendiri”
·        Isabell: “Benar itu, Paman. Mungkin saja disana ada yang tampan hahahahha”
·        Kimmy: *mendelik Isabell* “Ayolah, Ayah..”
·        Ema: “Lagipula kami bosan tinggal disini terus”
·        Ellie: “Pemandangannya itu itu saja, tidak rame”
·        Sherly: “Lagipula, kita bisa menjaga diri kok, ada Tom,James dan Franky kan? *melirik Tom-Franky-James*
·        Franky-Tom: “Iya”
·        Lilly: “Bolehkan? Please..”*muka memohon*
·        James: Bolehkan paman? Tolonglah kami sangat ingin pergi”
·        Elizabeth: “Baiklah-baiklah, asal kalian hati-hati ya?”
·        John: “Dan jauhi pemuda-pemuda yang berbahaya”
·        Semua kecuali John-Elizabeth: “Baiiik!”
Babak 5
Lalu berangkatlah mereka semua ke daerah Bandung Selatan. Mereka tiba tepat saat Moh Toha dan kawan-kawannya sedang bermain di sebuah lapangan. Saat itu mereka saling menatap aneh
·        Budi: “Eh, ngapain tuh Belanda kesini? Cari mati kali ya?” *berbisik ke Moh Toha*
·        Indra: “Stt, tapi liat tuh yang itu*menunjuk kearah Lilly*
·        Budi: “Gileee cantik beud, apalagi yang itu, itu, itu, itu, itu*menunjuk kesemua cewe Belanda*
·        Indra: “Buangggeeeet broww, samperin yu?”
·        Budi: “Hayu banget!”
·        Sandra: “Heh”*Sound effect3*
·        Budi: *melihat ke arah Sandra* “Apaan sih? Cemburu bilang”
·        Lina: “Huh payah kamu, cewe yang bilang gitu pasti cemburu” *menunjuk-nunjuk wajah Budi*
·        Vita: “Like this, Lin! Pas banget sama suasana sekarang... *melirik Indra*”
·        Indra: “Jadi ga enak perasaan nih”*melirik Vita dari belakang*
·        Sandra: “Abaikan saja abaikan kan aku butiran debu”
·        Ramdan: “Eh.. Jangan gitu, San. Sabar aja ya kan hidup mah perih, banget malah” *menepuk pundak sandra*
·        Moh Toha: “Udah udah, samperin aja yu”
·        Semua: Ayo”
Mereka pun menghampiri para ‘turis’.
·        Moh Toha: “Hei kalian”
·        Tom: “Apa?”
·        Ramdan: “Mau ngapain kesini?” *melihat Kimmy”
·        Kimmy: “Kami datang damai dan tidak mau mencari masalah”
·        Lina: “Terus buat apa?”
·        Lilly: “Kami ingin berkenalan dengan kalian. Mungkin saja kami bisa menjadi teman kalian”
·        Sussy-Lucy: “Iya betul itu”
·        Isabell: “Lagipula, kami tidak seperti orang jahat kan?”
·        Vita: “Iya tau, tapi...”
·        Ema:” Tapi apa?”
·        Sandra: “Udahlah, gausah dibahas lagi”
·        Indra: “Oke, namaku Indra” *menyulurkan tangan pada Tom*
·        Tom: *bersalaman* Tom
·        Franky: “Franky*
·        Lilly: “Lilly”
·        Ellie:”Ellie”
·        Sherly:”Sherly”
·        Kimmy: “Kimmy dan ini James*menunjuk James”
·        James: “Halo”
·        Vita: “Aku Vita, Ini Lina*menunjuk Lina* dan ini Sandra*menunjuk Sandra
·        Moh Toha: “Aku Toha, dan ini Ramdan, kalau yang wajah bule-sunda ini Budi *menunjuk Budi dan Ramdan*
·        Kimmy: “Oke, jadi kita berteman?”
·        Semua: “Tentu!”
·        Franky: “Lebih baik kita pulang dulu, sudah hampir malam”
·        Ramdan: “Kita juga bakalan pulang kok”
·        Moh Toha: “Oke semua, kita pulang ya? Dah”
Babak 6
Malamnya, Moh Toha tidak bisa tidur. Dia terus memikirkan tentang nasib rakyat Bandung Utara, dan dia menemukan ide gila.
Moh Toha:  “Aku harus menghancurkan Gudang senjata Belanda sendirian, aku tidak mau banyak warga Bandung Utara yang disiksa oleh Belanda kurang ajar itu lagi!”
Pagi harinya, dia mendengar di radio: “Dewan pemerintah sementara Kota Bandung mengeluarkan misi Operasi BANDUNG LAUTAN API, para warga Bandung Selatan, harap segera mengungsi ke pegunungan, supaya terhindar dari bahaya. Daerah Bandung Selatan ini harus di kosongkan, karena 2 hari lagi, Bandung Selatan akan dibumihanguskan...”
·        Moh Toha: *berkata sendiri*” berati aku harus segera melaksanakan rencanaku, tapi bagaimana dengan Lina? Ah, kenapa aku memikirkan dia? Apa aku menyukainya? Tidak mungkin”
Disisi lain, Lina merasa perasaannya tidak enak, dia terus memikirkan MohToha
·        Lina: “Kenapa peraaan jadi gaenak gini ya? Ada apa sih? Ah bingung! Toha kenapa ya..” *berkata sendiri*
Lalu mereka berdua pergi ke lapang temapt mereka biasa berkumpul
·        Moh Toha: “Hei Lina”
·        Lina: “Hei, mau apa kesini? Kamu kenapa?”
·        Moh Toha: “Hemmm, gimana ya?*menggaruk kepala*
·        Lina: “Ada apa? Jujur aja lagi, gausah tegang dong”
·        Moh Toha: “Emmmm...” *lagu*
·        Lina: *mendengarkan lagu* Maksud kamu apa?”
·        Moh Toha: “Maaf aku gabisa lama-lama lagi sama kamu dan yang lain!” *memberi surat *berlari pergi*
·        Lina: “Hei maksudnya apa?! Tohaa!” *memanggil Moh Toha* *memandang surat*
Babak 7
Setelah bertemu Lina, dia bertemu Ramdan, dan memberitahu Ramdan tentang rancananya dan mengajak Ramdan.  Ramdan pun ikut dengannya, lalu berangkatlah mereka berdua dengan perlengkapan senjatanya. Saat sampai di Gudang sejata milik Belanda, Moh Toha mengatakan “Inilah saatnya, semoga Lina membaca surat yang aku berikan untuknya. Dan semoga setelah kejadian ini aku bisa membuat Bandung bebas dari penjajah”
·        Ramdan: “Maneh siap bro?” *sambil memegang senjata*
·        Moh Toha: “Siap! Bismillah! “
·        Ramdan: “Semoga Kimmy baik-baik aja”
·        Moh Toha: “Ini yang namanya pengorbanan bro”
·        Ramdan: “Urang belum pamit sama Kimmy euy”
·        Moh Toha: “Kenapa? Bogoh ya?”
·        Ramdan:*mengangguk*
·        Moh Toha: “Dia pasti ngerti bray”
·        Ramdan: “Semoga bro”
·        Moh Toha:”Oke, siap?
·        Ramdan: “Allahuakbar!”
Mereka lalu maju tanpa rasa ragu kedalam gudang persenjataan Belanda. Sementara itu, diBandung Selatan,  Lina membaca surat yang diberi oleh Toha
Isi suratnya: “Lina, maaf! Aku harus mengakhiri penderitaan saudara-saudaraku di sana! Dan maaf, aku harus meninggalkan kalian dan yang lainnya, bukannya aku senang meninggalkan kalian, sebenarnya aku tidak mau, apalagi meninggalkanmu! Dan maafkan aku, karena aku menyukaimu. Walaupun aku tidak akan ada lagi di depanmu, tapi mengertilah. Sudah lama aku ingin memberitahumu, tapi aku tidak berani. Maafkan aku karena baru memberitahumu. Aku sangat menyesal. Maafkan akuL Jaga dirimu dan semua yang ada disana! Aku akan merindukanmu! “
·        Lina: “Kenapa harus sekarang....” *menangis*
Lalu datanglah teman temannya
·        Kimmy: “Kamu kenapa Lina? Jangan menangis” *merangkul Lina*
·        Lina: *memberikan surat dari Moh Toha*
·        Kimmy: *membaca surat*... Oh my god! Jadi Toha...” *menahan tangis “Lalu Ramdan?”
·        Lina: “Ramdan ikut dia....”
·        Budi: “Ada apa sih? *membaca surat*
·        Semua kecuali Kimmy dan Lina: “Ada apa bud?”
·        Budi: *melihat kearah teman temannya*
·        Sandra: “Kenapa bud?”
·        Budi: “Toha... Ramdan.. Mereka..”
·        Vita: “Kenapa? Cepetan!”
·        James: “Kenapa kenapa?”
·        Ellie-Emma-Sherly-Lucy-Sussy: “Ayolah bud..”
·        Isabell: “Mereka pergi ke guang senjata dan berusaha meledakkannya”
·        Semua: “APA?!”
·        Indra: “Kamu tau dari siapa?”
·        Isabell: Ada orang sini yang mengetahui rencana mereka dan memberitahu aku”
·        Lucy: “Tapi itu sama saja dengan bunuh diri!” *panik*
Tiba-tiba ada 2 orang pemuda yang datang
·        Pemuda1: “Hei! Cepatlah bergegas kalian semua”
·        Pemuda2: “Operasi Bandung Lautan Api akan segera dilaksanakan! Lebih baik cepatlah pergi”
·        Tom: “Operasi apa?”
·        Franky: “Bandung Lautan Api, seluruh daerah Bandung Selatan akan dibumihanguskan hari ini juga”
·        Tom: “Darimana kamu tau?”
·        James: “Kau tidak tau? Itu ada diRadio”
·        Sussy: “Bagaimana dengan Toha dan Ramdan?”
·        Kimmy: “Bahkan aku belum mengatakan bahwa  aku masih membutuhkannya:’) “
·        Vita: “Siapa? Ramdan?”
·        Kimmy: *menggangguk sedih*
·        Pemuda2: “Ayo cepat bergegas”
·        Pemuda1: “Kalian kami ntunggu di pegunungan”
·        Tom: “Lebih baik kita ikut mereka”
·        Lilly: “Aku setuju, bagaimana dengan kalian?”
·        Ellie-Ema-Iabell-Sherly-Franky-Sussy-Lucy-James: “Setuju”
·        Indra: “Semoga mereka bisa tenang”
·        Budi: *melihat kearah langit* “Bro, jasa jasa kalian gaakan kita lupain, sampai tua bahkan sampai keturunan kita”
·        Lina: “Makasih, Toha :’) *menatap surat*
·        Sandra-Lusy-Sussy: “Ayo kita pergi”
·        Semuanya: “Baiklah”
Di Gudang persenjataan, Ramdan dan Moh Toha membuktikan jiwa patriotisme mereka yang tinggi. Mereka rela mengorbankan nyawa mereka demi semua orang yang bahkan yang tak mereka kenal. Saat Ramdan dan Moh Toha berhasil meledakkan tempat itu, suara ledakkannya terdengar hingga tempat pengungsian warga Bandung Selatan. Teman-temannya yang melihat itu hanya bisa terdiam melihat kepulan asap.

Babak 7
Epilog: Beberapa tahun kemudian... Mereka hidup berdampingan dengan warga Belanda, tidak ada lagi peperangan, tidak ada lagi penjajahan, tidak ada lagi pertumpahan darah, tidak ada lagi penderitaan. Lina dan teman-temannya masih sering berkumpul, bahkan Tom akhirnya menikah dengan Sherly, Franky dan Kimmy pun akhirnya berpacaran. Lucy dan Sussy? Mereka sudah menikah dengan 2pemuda Bandung yang dulu memberitahu tentang pengungsian warga Bandung. Budi menikah dengan Vita, dan Indra akhirnya mendapatkan orang yang dari dulu dia inginkan, Sandra. Lilly, Ellie, Emma, Sherly? Yap, mereka menikah dengan orang Bandung dan menjadi warga Indonesia. Begitupun Isabell, dia menikah dengan James. Dan Lina? Dia bertemu dengan seorang pria Belanda yang sanagt mirip dengan Moh Toha  dan hidup bahagia dengannya. Hingga sekarang pun, mereka semua masih mengingat masa-masa saat bersama Moh Toha dan Ramdan. Hingga kini, Moh Toha dan Ramdan menjadi pahlawan yang dikenang dan diingat oleh banyak orang

The End

1 comment: