“ Kau pernah melukai aku, ku
sadar itu.
Kau pernah meninggalkan aku dan
ku sadar semua itu
Tak pernah kusangka dirimu tak
bisa cintaiku
Jika kutetap mengharap dirimu,
mungkin itu maumu
Bodohnya diriku selalu
menunggumu yang tak pernah untuk bisa mencintai aku
Tuhan tolonglah beri aku cara
untuk dapat melupakan dia dan cintanya...”
Lagu ini terus
kudengarkan. Ada sebuah luka yang semakin terasa saat mendengarkannya. Seperti
membangkitkan luka lama...
Aku ingat sekali saat kami pertama bertemu, awalnya biasa biasa saja,
tidak ada sesuatu yang spesial pada jumpa pertamaku dengannya. Bahkan saat
pertama memandangnya, tidak ada yang menarik. Perkenalan pun dimulai, dia mulai
mendekatiku, memberikan perhatiannya. Dan jujur saja, aku mulai tertarik padanya.
Aku mulai menunggu sms-sms darinya, menunggu sapaan hangat darinya. Sungguh,
aku mulai jatuh cinta. Dan aku bahagia saat kami mulai berpacaran, rasanya
seperti kami adalah pasangan paling bahagia. Aku tau, disetiap hubungan memang
selalu ada masalah, tapi kami baik baik saja, bahkan kami menjalin hubungan
yang cukup lama. Tapi, setelah kami jarang bertemu, kami mulai merasakan hal
yang berbeda. Dan akhirnya, dia memutuskanku begitu saja. Meninggalkanku yang
masih menyimpan rasa. Lalu apa artinya semua ini? Kenapa secepat itu memutuskan
hubungan yang sudah sekian lama? Entah bagaimana caranya aku melupakan
semuanya. Semua terlalu indah dilupakan, tapi terlalu sakit untuk disimpan.
Terlalu banyak hal disekitarku yang membuatku mengingatnya. Hari terus berlalu. Aku masih hidup dengan harapan yang sama,
kapan semua bisa kembali? Aku tetap mencoba bersikap biasa, tapi aku memang
tidak bisa melenyapkan perasaanku. Bahkan, saat mendengar dia sudah dengan yang
lain, aku hanya bisa menahan luka agar tidak semakin membesar. Kadang aku
berfikir, untuk apa aku dipertemukan dengannya, tapi akhirnya dipisahkan? Tapi
tidak akan ada yang bisa menentang takdir. Dia menyakitiku, dan dia tidak sadar
itu. Tapi, kenapa aku masih merindukannya? Aku kira aku membencinya karena dia
selalu menyakitiku, tapi tidak, rasa ini tetap sama.
Sekarang, aku akan mulai menjalani hidup seperti biasa. Biarkanlah
semua itu berjalan dengan sendirinya. Aku tidak berhenti berharap, hanya saja
cukup aku yang tau apa harapan itu.
Tapi, aku masih merindukannya.....
No comments:
Post a Comment