“Andai engkau tau betapa ku mencinta
Selalu menjadikanmu isi dalam doaku
Ku tau tak mudah menjadi yang kau minta
Ku pasrahkan hatiku, takdir kan menjawabnya
Jika aku bukan jalanmu, ku berhenti
mengharapkanmu
Jika aku memang tercipta untukmu, ku kan memilikimu
Jodoh pasti bertemu......” Afgan – Jodoh Pasti
Bertemu
Entah mengapa, saat mendengar lagu
ini, aku seperti terbawa ke masa lalu. Masa dimana semua masih baik baik saja,
tidak ada apapun yang mengganjal dihatiku seperti sekarang. Masa masa yang
secara tidak sengaja aku lewati denganmu. Masa masa yang sekarang sudah menjadi
kenangan. Kenangan indah yang tak sengaja kau buat. Mungkin untukmu, semua hal
yang aku simpan, aku kenang, aku ingat, hanya sebatas hal yang tidak berarti
apa apa.
Kembali lagi
kedalam alam kenanganku. Saat memejamkan mata, yang pertama melintas
dipikiranku adalah kamu. Yap, kamu. Orang yang entah mengapa selalu ada
dimimpiku. Orang yang tanpa aku sadari selalu aku cari cari di keramaian. Orang
yang tak sengaja aku tatap diam – diam. Orang yang baru aku sadari bahwa aku
menyayangimu. Masih terekam jelas saat saat bersamamu. Masih aku ingat jelas
berbagai jenis perasaan yang aku lewati denganmu. Masih aku simpan rapi semua
kenangan yang mungkin sudah kamu lupakan. Karena kenangan itu, aku sadar bahwa
aku menyukaimu, mulai memikirkanmu diam – diam. Apakah ini memang perasaan
sayang? Aku tidak tau mengapa rasa itu datang, rasa itu datang tanpa alasan
apapun.
Dan saat aku
mulai menyadari bahwa aku menyayangimu, akupun menyadari bahwa kamu memang
hanya menyayangi dia. Yah, dia. Orang yang selalu kamu perhatikan saat aku
memperhatikanmu. Orang yang selalu kamu cari di keramaian saat aku mencarimu.
Orang yang selalu kamu tatap saat aku menatapmu diam – diam. Orang yang selalu
ada dipikiranmu saat aku memikirkanmu. Orang yang sangat kamu sayangi saat aku
sangat mengharapkanmu.
Aku sadar,
tidak ada lagi harapan untukku. Melihatmu bahagia dengannya, semakin membuatku
tersadar. Kamu bukan untukku. Dan semakin aku menyadari bahwa tidak ada lagi
caraku untuk ada dihatimu, aku semakin ingin menutup rapat – rapat perasaanku
padamu. Aku lebih suka menyimpannya sendiri. Untuk apa? Supaya aku bisa terus
melihatmu bahagia, walaupun yang disampingmu itu bukan aku.
Aku hanya
sebagian kecil hidupmu. Bagian yang tak penting dalam kisah hidupmu. Pemeran
pembantu dalam drama – drama yang tak pernah kau hiraukan. Hanya setitik debu
yang tak pernah kau lihat. Tapi kamu. Kamu adalah alasan tersembunyi mengapa
aku selalu terlihat bahagia. Bagiku, kamu adalah salah satu penyemangat
hidupku. Orang yang membuatku tersenyum karena tingkahmu. Dan kamu jugalah
penyebab mengapa air mataku jatuh diam diam. Kamulah penyebab semua diamku.
Kamulah yang membuatku sadar, bahwa kadang kita harus menjauhi orang yang
dicintai, bukan karena membencinya, hanya melindungi diri dari luka dan kamulah
yang membuatku sadar, bahwa menjauh dari seseorang yang dicintai itu bukanlah
hal mudah.
Aku selalu
bermimpi, bisa ada disampingmu, bisa jadi orang yang kamu tatap, bisa jadi
orang yang selalu ada dipikiranmu, bisa jadi alasan mengapa kamu tersenyum.
Tapi, mimpi hanyalah mimpi, sebuah hal yang bisa membuatku bahagia saat
terlelap, dan hal yang bisa membuatku termenung saat terbangun. Kau tau? Setiap
hari aku harus menahan agar bersikap biasa saja padamu, aku harus bersikap
seperti tidak ada perasaan apapun padamu selain perasaan antar teman, dan yang
paling membuatku tidak sanggup menahan sesak adalah saat aku harus bahagia
melihatmu ada disampingnya, yang aku sadari itu bukan aku.
Kau tau?
Yang aku inginkan hanyalah bisa melihatmu tertawa lepas dan tersenyum tulus tanpa
ada rasa beban apapun. Bintang – bintang yang aku lihat setiap hari, seakan –
akan itu adalah semua harapanku yang tak pernah bisa aku gapai. Kamu, orang
yang selalu aku tunggu, aku yakin kamu akan sangat bahagia dengan dia yang kamu
cintai. Aku tidak pernah mau kamu mengetahui perasaanku selama ini.
Semoga dia
selalu menjadi orang yang ada disetiap langkahmu.
Meskipun...
Itu bukan
aku J