“... Everyday same old things, so used to
feelin pain..”
Petikan
lagu Bruno Mars – All She Knows itu membuatku tersadar, benar juga. Setiap hari
selalu sama, itu lagi itu lagi, setiap hari aku gunakan untuk merasakan sakit.
Kenapa aku tidak mencoba melupakan semuanya? Yah...Semua terjadi terlalu cepat.
Rasanya baru kemarin aku mulai menyukai dia. Dia yang membuatku begini. Dia
yang dulu mendekatiku, memberikan perhatiannya, membuatku jatuh cinta, lalu
pergi begitu saja. Kadang, aku berfikir. Untuk apa memberikan harapan tapi
tidak bisa menepatinya? Untuk apa masih mendekat walaupun aku ingin sekali
menjauh? Kalau saja dari dulu tidak ada harapan itu, tidak akan rasa yang masih
tersimpan sekarang. Tidak akan ada rasa sakit bila melihat dia. Kejam
sekali,membiarkan orang menunggu tanpa ada keberanian mengungkapkan perasaan,
hanya bisa menangis dari jauh, menahannya sendirian. Apa dia tidak berpikir
bagaimana rasanya? Memangnya rasa sakit itu tidak membekas? Memangnya aku tidak
peduli? Setegar-tegarnya wanita, tapi apabila disakiti terus menangis dia tidak
akan bisa menahannya. Sekarang? Yang ada hanya rasa sakit yang dirasakan
sendiri, tangis yang didengar sendiri, dan air mata yang tergenang sendiri.
Hanya kepada beberapa orang saja aku bisa mengutarakan perasaanku, tapi itu
tidak semua kuceritakan. Aku lebih suka menangisinya. Dihadapan mereka? Di
dunia luar? Aku hanya bisa berpura-pura tidak ada apa apa. Hanya dengan
menangis semua terasa sedikit tenang, tapi itu tidak cukup. Aku ingin sekali
membagi tangisanku dengan yang lainnya, tapi aku tidak bisa. Aku tau aku bukan
siapa siapa untuk dia. Aku tidak punya hak untuk sedih. Sekarang? Aku hanya
bisa pasrah. Aku tau aku salah, aku seharusnya mengungkapkan perasaanku kan?
Aku tidak berani. Untuk sekedar berhata hai saja aku tidak berani. Bahkan
melihatnya saja aku ingin kabur. Kau tau? Dia bahkan sama sekali tidak mau
melihatku. Dia memalingkan wajahnya apabila aku berpapasan dengannya. Kau tau
bagaimana rasanya? Apa sehina itu aku dimatanya? Seburuk itukah aku? Apa
menyukainya itu hal paling dia benci? Aku tau aku bukan orang yang berparas
cantik, tidak ada yang menarik. Tapi apa perasaanku ini salah? Atau aku saja
yang bodoh? Mencintai orang yang tidak menyukaiku? Menunggu orang yang salah?
Mengharapkan hal yang tidak mungkin? Aku memang bodoh. Yap, tapi ini aku. Aku tidak
mudah menyadari aku jatuh cinta. Hey, tapi dia sudah menemukan orang lain.
Orang yang aku kenal. Rasanya sakit melihat mereka tertawa bahagia, kadang aku
berfikir, kenapa itu bukan aku? Aku tau semuanya. Orang yang memberitauku
tentang mereka berdua terlihat bahagia dan lainnya hanya membuatku semakin
terluka. Tapi aku hanya bisa tersenyum dan berkata tidak apa apa. Seseorang
menyadarkanku, bahwa aku tidak punya hak “Emang kamu siapanya da? Pacar bukan,
mantan juga bukan. Ngapain sedih?”
Perkataan sederhana, tapi cukup membuatku sangat jatuh.
Tapi aku bukan siapa
siapa :-)
“...Knowing that, you’re all I
want. But, I can’t do anything.....”